Budaya China peranakan lekat dengan orang Indonesia. Buktinya, ragam masakan peranakan disukai di Tanah Air. Masakan ini bisa jadi santapan lezat saat Imlek bersama keluarga dan kerabat.
Salah satu jenis masakan di Asia Tenggara adalah masakan peranakan yang jamak ditemui di Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Mengutip CNN Travel (14/3/2022), masakan ini kaya rasa dan warna karena berasal dari campuran budaya kuliner China, Malaysia, India, dan Indo-Eropa (Eurasian).
Makanan utama dalam masakan Peranakan biasanya kaya akan saus, penuh bumbu dan rempah (pengaruh Melayu), namun sering menggunakan daging babi dan tauco (pengaruh China). Umumnya disajikan pada suhu ruang karena orang-orang China peranakan biasanya makan pakai tangan, meniru kebiasaan orang Melayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Masakan peranakan adalah salah satu contoh masakan fusion pertama (di dunia), kata Lloyd Matthew Tan, penulis "Daily Nonya Dishes: Heritage Recipes for Everyday Meals".
Menilik sejarahnya, masakan peranakan punya cerita panjang. Konon muncul sekitar abad ke-15 ketika seorang pria China pindah ke Malaysia untuk mencari keberuntungan dan berakhir menikahi perempuan asal sana.
Kata "Peranakan" berarti "kelahiran lokal" yaitu sebuah istilah yang digunakan masyarakat untuk memisahkan diri dari para imigran China yang baru tiba di Singapura dan Malaysia pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Kaum pria disebut "Babas" dan kaum wanita punya sebutan "Nonyas".
Budaya peranakan sebenarnya bukan hanya China, melainkan juga ada peranakan Jawi dan Arab. Namun peranakan China adalah kelompok terbesar. Mereka membentuk identitas sendiri. Salah satunya dengan menggunakan bahasa campuran Inggris, Melayu, dan Hokkian, bukan bahasa Mandarin.
Kehidupan ekonomi mereka juga terbilang bagus karena orang peranakan menjalin hubungan baik dengan kolonial. Mereka banyak yang berprofesi sebagai birokrat dan pedagang. Beberapa menjadi sangat kaya hingga saat ini terkenal sebagai "Crazy Rich Asians".
Menyoal kuliner, orang peranakan terkenal sangat menjaga resep turun-temurun dari leluhur. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk menyiapkan dan menyempurnakan rasa masakan peranakan.
![]() |
Mayoritas wanita peranakan juga tidak bekerja alias menjadi ibu rumah tangga. Karenanya membuat makanan enak dengan tampilan memikat selera menjadi cara mereka untuk pamer kelebihan.
Saat ini ada banyak makanan peranakan yang familiar, bahkan jadi favorit banyak orang Indonesia. Sebut saja bakcang, bakso, capcay, fuyunghai, lontong cap gomeh, laksa, bakmi, nasi goreng, hingga sambal belacan. Di Indonesia sendiri juga berkembang budaya peranakan yang berasal dari warga asli China ketika menikah dengan orang lokal.
Banyak restoran di Tanah Air bahkan secara khusus mengusung konsep masakan peranakan. Beberapa yang terkenal seperti Meradelima, Seroeni, dan Dapur Babah. Tiap restoran ini punya menu unggulan yang selalu dicari penggemarnya.
![]() |
Keunikan lain dari masakan peranakan juga terlihat dari makanan manisnya. Populer dengan sebutan kuih nyonya, jenisnya amat beragam dan tampilannya cantik menggugah selera.
Pada ulasan minggu ini, secara khusus detikfood akan membahas keistimewaan masakan peranakan yang biasa jadi suguhan Imlek. Kami akan mengulas menu dua restoran peranakan dengan konsep unik yaitu Dapur Babah dan Sinar Djaya.
Lalu ada juga sejumlah fakta unik seputar masakan peranakan lain dan tentu saja serba-serbi Imlek yang tak boleh ketinggalan. Mulai dari istimewanya kue keranjang, yee sang, hingga etiket makan saat Imlek yang perlu diperhatikan. Simak terus ulasannya di detikfood ya!
(adr/odi)